Budaya Sekolah yang Kuat dan Berkelanjutan
Blog Amin Herwansyah | 7 Juli 2024
Budaya Sekolah yang Kuat dan Berkelanjutan
Budaya sekolah adalah fondasi dari lingkungan belajar yang kondusif dan suportif bagi semua siswa. Budaya ini terbentuk dari nilai-nilai, norma, tradisi, dan kegiatan yang dianut dan dipraktikkan di sekolah. Dalam budaya sekolah yang positif, setiap individu merasa didukung, dihargai, dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Budaya Sekolah yang Positif dapat:
- Meningkatkan Motivasi Siswa. Budaya sekolah yang positif memberikan dorongan bagi murid untuk mencapai yang terbaik. Dengan adanya lingkungan yang mendukung, murid merasa termotivasi untuk belajar, mengembangkan minat mereka, dan mengejar tujuan akademik dan pribadi mereka. Ketika murid merasa didukung dan dihargai, motivasi mereka untuk belajar dan berkembang meningkat secara signifikan.
- Membangun Rasa Kebersamaan. Budaya sekolah yang positif juga mempromosikan rasa kebersamaan di antara murid, guru, dan tenaga kependidikan. Dengan adanya hubungan yang baik dan saling mendukung, murid merasa sebagai bagian dari komunitas yang peduli dan berempati. Mereka belajar untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman, yang semuanya merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sosial dan profesional.
- Mendorong Pencapaian Akademik dan Karakter. Budaya sekolah yang positif tidak hanya bertujuan untuk mencapai hasil akademik yang tinggi, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa yang kuat dan berintegritas. Melalui nilai-nilai yang dianut dan dipraktikkan di sekolah, seperti integritas, kerja keras, dan kerjasama, siswa belajar untuk menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan sekolah yang kuat dan berkelanjutan merupakan fondasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi murid.
Budaya sekolah yang kuat dan berkelanjutan merupakan fondasi penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi murid.Fondasi budaya sekolah yang kuat ini dibangun di atas nilai-nilai dan norma yang positif. Nilai-nilai ini menjadi kompas moral bagi seluruh warga sekolah dalam memandu perilaku dan interaksi antar individu.
Budaya Sekolah:
- Nilai-nilai dan Norma Sekolah: Mengadopsi dan menanamkan nilai-nilai positifi di lingkungan belajar bukan hanya tentang mencantumkan poster atau buku panduan sekolah. Diperlukan aksi nyata dan konsisten dari semua pihak termasuk guru, tenaga kependidikan, dan orang tua. Beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti integrasi nilai-nilai sekolah dalam diskusi di kelas, menciptakan sistem penghargaan dan konsekuensi.
- Tradisi dan Kegiatan Sekolah: Tradisi dan kegiatan sekolah merupakan cara yang efektif untuk memperkuat rasa komunitas dan kebersamaan di antara warga sekolah.
Berikut ini adalah beberapa teori yang menjadi landasan pentingnya membangun budaya sekolah:
- Abraham Maslow menyatakan bahwa individu memiliki hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai aktualisasi diri. Dalam konteks sekolah, kebutuhan dasar seperti rasa aman (safety needs) dan kebutuhan sosial (belongingness needs) harus terpenuhi sebelum siswa dapat fokus pada prestasi akademis dan pengembangan diri (self-actualization).
- Teori Pembelajaran Bermakna, David Ausubel memahamkan guru, murid dan orang tua jika kita mengerti makna maka akan mudah menerapkan aturan dan menumbuhkan kebutuhan akan rasa aman nyaman dan high tolerant. Mendukung teori kognisi dan meng highlight pada point mempertahankan makna sehingga menjadi karakter dan hal itu penting di pembangunan di iklim sekolah.
- Teori Pengembangan Organisasi: Teori ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan suportif. Ini termasuk menyediakan sumber daya yang memadai untuk guru dan staf, menciptakan struktur dan proses yang jelas, serta mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur.
Sumber : Pelatihan Asesor BAN PDM Jabar 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar